Total Jenazah Terduga Teroris di TPU Khusus Mr X Jadi 14

22 May 2018

Surabaya, CNN Indonesia -- TPU khusus Mr. X Magersari, Jl. Mayjen Sungkono, Sidoarjo, kembali menerima empat jenazah terduga teroris dari rumah sakit Bhayangkara Surabaya, Senin (21/5). Keempat jenazah tersebut atas nama Ilham Fauzan, Budi Satrio, Dedi Sulistiantono, dan Hari Suprianto. 

Saat berada di rumah sakit Bhayangkara Surabaya, tampak sanak keluarga terduga teroris juga turut hadir dan mengantarkan jenazah. Namun sayangnya, tidak ada satupun keluarga yang berkenan untuk dimintai keterangan. 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan adanya pemakaman empat terduga teroris tersebut. Namun Barung enggan merinci informasi tersebut. 

"Ya, benar. Empat jenazah dimakamkan," terang Kabid singkat. 

Dengan demikian, tetap masih ada empat jenazah yang masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Yakni 3 jenazah pelaku dan 1 jenazah korban bom bunuh diri. Keempat jenazah terduga teroris tersebut tiba sekitar pukul 13.30 WIB. 

"Ini kali ketiganya, setelah sebelumnya ada tiga jenazah ditambah Tujuh Jenazah, dan saat ini ada empat jenazah. Jumlah total 14 jenazah," ungkap Kabid Rehabilitasi dan Sosial, Dinsos Sidoarjo, Wijono. 

Sejatinya, hari ini ada sekitar tujuh jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman umum Mr.X milik Dinsos tersebut. Namun, baru ada empat jenazah yang sudah siap untuk dimakamkan. 

"Belum tahu siapa saja nama-nama jenazahnya. Karena saat ini yang sudah siap hanya empat dari tujuh jenazah yang direncanakan," terangnya. 

Budi Satrijo seorang terduga teroris yang ditembak mati dikawasan Blok A4 No 11 RT 13 RW 05 Perumahan. Perumahan Puri Maharani pada Senin, (14/5). Ilham Fauzan juga ditangkap diwaktu yang sama di kawasan Kelurahan Urangagung Kecamatan Sidoarjo. 

Sementara itu, Hari Sudarwanto tak lain adalah ipar dari Budi Satrijo, berasal dari Singosari Malang. Ia ditembak mati tim Densus 88 saat diamankan di perumahan AURI Dusun Kwadengan Kelurahan lemah Putro, Kecamatan Sidoarjo. Sedangkan Dedi Sulistiantono seorang terduga teroris asal Manukan Surabaya terpaksa ditembak mati lantaran melawan petugas.