Polisi Malaysia Sita 434 Tas Mewah dari 12 Properti Najib

28 May 2018

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Malaysia menyita sedikitnya 434 tas mewah serta uang sebesar US$28,6 juta atau setara Rp404 miliar dari 12 properti milik eks-Perdana Menteri Najib Razak pada pekan lalu.

Sebanyak 284 kotak berisi tas designer dunia seperti Hermes, Prada, dan Channel ditemukan polisi ditemukan di sebuah kondominium mewah milik Najib selama penggeledahan pekan lalu. Sebanyak 150 tas mewah lain juga ditemukan aparat di apartemen milik anak perempuan mantan orang nomor satu di Negeri Jiran itu.

Sementara itu, polisi menemukan setidaknya 30 karung berisi uang dari berbagai negara di satu apartemen Najib.

"Berdasarkan perkembangan terbaru uang ratusan miliar tersebut terdiri dari sekitar 26 mata uang asing mencapai Rp404 miliar," kata 
Direktur Departemen Penyelidikan Kriminal Komersial (CCID) Amar Singh, Jumat (25/5).

Selain tas dan uang, polisi turut menyita jam tangan dan perhiasan sebagai bagian dari penyelidikan dugaan korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang menjerat nama Najib sejak 2015 lalu.

Dikutip AFP, ratusan tas merek ternama itu diyakini miliki istri Najib, Rosmah Mansor, yang selama ini dikenal memiliki gaya hidup mewah dan senang berpelesir ke luar negeri untuk berbelanja.

Amar mengatakan pihaknya berencana mengirim gambar tas-tas tersebut kepada para perancangnya, termasuk Hermes, untuk mendapat nilai pasti barang tersebut.

Penyitaan lima truk barang mewah ini kian memperburuk opini publik terhadap Rosmah yang telah lama dicibir karena sifat angkuhnya.

Kecintaannya untuk berpergian ke luar negeri dan berbelanja ketika warga kelas menengah Malaysia tengah berjuang dengan pajak hidup yang semakin tinggi memperburuk sentimen publik terhadap Rosmah.

Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak menutup kemungkinan bahwa Rosmah bisa ikut diperiksa aparat terkait keterlibatan suaminya dalam skandal 1MDB, kasus korupsi terbesar dalam sejarah Malaysia.

Sejauh ini, Najib telah diperiksa dua kali oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) mengenai dugaan aliran dana gelap US$700 juta (Rp10 triliun) ke rekening pribadinya. Namun, MACC sejauh ini masih belum memutuskan soal penangkapan karena masih menunggu keterangan dari dua saksi penting.